Postingan Populer

Sabtu, 31 Mei 2025

"Memperkokoh Ideologi Pancasila, Menuju Indonesia Raya"

 

Logo Harlah Pancasila 2025


Artikel

Penulis : Melin Nia Kelas VIII B SMPN 2 Badegan

Hari Lahir Pancasila adalah momen yang bersejarah dalam sejarah Indonesia. Diperingati setiap tanggal 1 Juni, hari ini merupakan peringatan penting untuk menghormati kelahiran Pancasila sebagai dasar ideologi negara.Hari Lahir Pancasila melambangkan kelahiran dan peresmian Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia. 

Pancasila merupakan pilar utama yang membentuk identitas, kehidupan sosial, politik, dan kebudayaan bangsa.Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia tidak terbentuk dalam satu malam. Proses pembentukan Pancasila dimulai sejak masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Soekarno, sebagai Ketua PPKI, menyampaikan pidato emosional yang dikenal sebagai "Pancasila sebagai Dasar Negara". Pidato tersebut kemudian menjadi landasan pembentukan Pancasila. Setelah melalui beberapa perdebatan dan penyempurnaan, Pancasila akhirnya diresmikan sebagai dasar negara Indonesia.

Pancasila mengandung nilai-nilai yang menjadi pondasi moral dan etika bangsa Indonesia. Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan rasa ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati keberagaman agama. Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menegaskan pentingnya perlakuan yang adil, persamaan hak, dan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat. Ketiga, Persatuan Indonesia mengedepankan semangat persatuan, kebersamaan, dan kebinekaan di tengah perbedaan. Keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan menjunjung tinggi demokrasi, partisipasi aktif masyarakat, dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengupayakan kesejahteraan sosial, distribusi yang adil, dan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat.

Hari Lahir Pancasila memiliki banyak makna dan penting bagi bangsa Indonesia. Pertama, hari ini memperingati kelahiran Pancasila sebagai identitas nasional yang kuat. Pancasila menjadi fondasi untuk membangun persatuan, keadilan, dan kesejahteraan dalam masyarakat Indonesia. 

Kedua, Hari Lahir Pancasila menjadi ajang refleksi dan introspeksi diri sebagai individu dan masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, peringatan ini juga mengingatkan kita untuk menjaga dan memperkuat persatuan serta menghormati keberagaman sebagai kekuatan bangsa.Hari Lahir Pancasila diperingati secara nasional dengan berbagai kegiatan dan acara. Pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan individu berpartisipasi dalam merayakan hari bersejarah ini. Acara-acara seperti seminar, diskusi, dan ceramah diadakan untuk membahas nilai-nilai Pancasila dan relevansinya dalam konteks zaman modern. Selain itu, upacara bendera, lomba, seni budaya, dan kegiatan sosial juga menjadi bagian dari perayaan Hari Lahir Pancasila.

Kamis, 22 Mei 2025

Rumah Bernama Persahabatan

Ilustrasi anak-anak laskar pelangi

Humaniora

Penulis :Rahma Hidayati Kelas VII A SMPN 2 Badegan

Di bangku Sekolah Menengah Pertama, terdapat tiga sahabat karib yang mengisi hari-hari mereka dengan tawa dan canda. Alifah, gadis pendiam namun bijaksana; Dian, si periang yang selalu membawa keceriaan; dan Novi, sang kreator ide-ide cemerlang. Istirahat sekolah menjadi waktu paling ditunggu. Mereka akan berkumpul di bawah pohon beringin besar di halaman sekolah, berbagi cerita, bercanda, dan tertawa lepas. Suara tawa mereka berbaur dengan kicau burung,menciptakan harmoni persahabatan yang indah.

Namun, seperti halnya pelangi yang tak selamanya muncul, persahabatan mereka pun pernah diuji. Suatu hari, Novi tiba-tiba menjadi pendiam dan cuek. Ia menarik diri dari Alifah dan Dian, tanpa menjelaskan apa pun. Ketiga sahabat itu merasakan kekosongan yang mengganjal. Alifah dan Dian merasa khawatir. Mereka tahu ada sesuatu yang mengganjal hati Novi.

Alifah dan Dian tak tinggal diam. Mereka mencoba berbagai cara untuk mendekati Novi. Mereka mengajaknya bermain, bercerita, dan bercanda seperti biasanya. Mereka berusaha menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Dengan kesabaran dan kepekaan, perlahan-lahan mereka berhasil membujuk Novi untuk bercerita. Ternyata, Novi tengah menghadapi masalah keluarga yang cukup berat. Air mata Novi pun berlinang, menceritakan beban yang selama ini ia pendam sendiri.

Alifah dan Dian mendengarkan dengan penuh perhatian. Mereka memberikan dukungan dan semangat kepada Novi. Mereka menyadari bahwa persahabatan sejati bukan hanya tentang tawa dan canda, tetapi juga tentang saling mendukung di saat susah dan senang. Dengan saling berbagi dan memahami, mereka melewati masa sulit itu bersama-sama.

Persahabatan Alifah, Dian, dan Novi mengajarkan sebuah pelajaran berharga: bahwa setiap persahabatan pasti akan diuji dengan berbagai rintangan. Namun, dengan kesabaran, pengertian, dan saling mendukung, rintangan tersebut dapat diatasi. Persahabatan mereka semakin kuat dan erat, diikat oleh ikatan kesetiaan dan kasih sayang yang tulus. Mereka menyadari bahwa persahabatan yang sejati adalah harta yang tak ternilai harganya.



Senin, 19 Mei 2025

20 Mei Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Ingatkah Sejarah Hari Itu ?


Ilustrasi Gambar Keberagaman

 

Artikel

Penulis : Melin Nia Kelas VIII B SMPN 2 Badegan

Hari kebangkitan nasional diperingati tanggal 20 Mei 1908, bangsa Indonesia memperingati tanggal tersebut sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), sejarah yang menandai awal dari kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kesatuan bangsa.

Sejarah ini menyimpan kisah perjuangan, perdebatan, dan cita-cita besar yang membentuk identitas Indonesia modern.

Budi Utomo memelopori perjuangan dengan memanfaatkan kekuatan pemikiran dan mendorong munculnya organisasi-organisasi pergerakan lainnya. Presiden Soekarno menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1948, di Istana Kepresidenan Yogyakarta. Penetapan tersebut kemudian diperkuat dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 Tahun 1985 tentang Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Penetapan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional, dan mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan nasional. Sejarah Hari Kebangkitan Nasional dan Budi Utomo Budi Utomo 1908-1918 sebenarnya merupakan perkumpulan cendekiawan Jawa dan memiliki ikatan kuat dengan kebudayaan Jawa

Meskipun Boedi Utomo sempat dianggap terlalu bekerjasama dengan pemerintah kolonial dan lebih fokus kepada Jawa, organisasi ini tetap menjadi pelopor yang memberikan pengaruh pada gerakan lain seperti Sarekat Islam dan Indische Partij.

Hari Kebangkitan Nasional melambangkan masa awal abad ke-20 ketika rakyat Indonesia mulai menyadari identitas mereka sebagai satu bangsa, bukan hanya sebagai kelompok suku atau daerah yang terpisah, di tengah kesulitan akibat penjajahan Belanda dan munculnya kaum intelektual yang menggerakkan gerakan nasional. Selain Boedi Utomo, momen penting lainnya yang menandai kebangkitan nasional adalah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang menegaskan semangat persatuan dan nasionalisme di Indonesia

Budi Utomo menjadi organisasi pemuda pertama yang menandai perubahan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dari kedaerahan menuju nasionalisme. Organisasi ini mengedepankan kekuatan pemikiran dan pendidikan sebagai senjata melawan penjajahan. Dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan dan kebudayaan, Budi Utomo membuka jalan bagi organisasi-organisasi pergerakan lainnya seperti Sarekat Islam dan Muhammadiyah.

Kongres pertama Budi Utomo dilaksanakan pada Oktober 1908 di Yogyakarta. Dalam kongres ini, disepakati pembentukan Pengurus Besar dan kantor pusat organisasi. Setelah itu, cabang-cabang Budi Utomo mulai bermunculan di berbagai daerah, memperluas pengaruh dan semangat kebangkitan nasional

Hari Kebangkitan Nasional diperingati sebagai simbol semangat persatuan dan kesadaran nasional yang berawal dari Budi Utomo. Momen ini mengingatkan kita bahwa perjuangan kemerdekaan bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan ide dan pendidikan. Oleh karena itu, peringatan ini menjadi momentum untuk terus membangkitkan semangat nasionalisme dan kerja sama demi kemajuan bangsa. 

Kamis, 15 Mei 2025

Perjuangan Ki Hajar Dewantara


Artikel



Penulis : Indira Tungga Dewi, Kelas VIII B SMP Negeri 2 Badegan.

Perjuangan Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara, yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889, dikenal sebagai tokoh pelopor pendidikan di Indonesia. Perjuangannya tidak hanya menginspirasi, tetapi juga membentuk dasar sistem pendidikan nasional yang kita kenal sekarang.

Beliau memulai perjuangannya melalui tulisan-tulisan kritis terhadap pemerintah kolonial Belanda. Salah satu yang paling terkenal adalah artikel berjudul "Als Ik Eens Nederlander Was" (Seandainya Aku Seorang Belanda), yang mengecam ketidakadilan penjajahan. Karena tulisan itu, Ki Hajar diasingkan ke Belanda, namun pengasingan itu justru memperkuat tekadnya untuk memperjuangkan pendidikan bagi rakyat Indonesia.

Sekembalinya ke tanah air, ia mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922—sebuah lembaga pendidikan yang terbuka bagi rakyat biasa. Di sinilah ia menerapkan filosofi pendidikannya yang terkenal: Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan). Prinsip ini masih digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia hingga kini.

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan adalah senjata utama untuk membebaskan bangsa dari penjajahan dan kebodohan. Karena dedikasi dan perjuangannya, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal lahirnya, 2 Mei, sebagai Hari Pendidikan Nasional

Rabu, 07 Mei 2025

Keren ! SMPN 2 Badegan meriahkan Hardiknas 2025 dengan menonton film Laskar Pelangi


Suasana Peserta didik menonton Film Bersama Laskar Pelangi, Jumat (02/5/25).


Liputan Kontributor Jurnalistik Bima Sakti SMPN 2 Badegan

Upacara hari pendidikan nasional (Hardiknas) 2025 SMPN 2 Badegan Ponorogo di Lapangan Upacara, Jumat (02/05/25)

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan hardiknas 2025 SMP Negeri 2 Badegan Ponorogo seperti upacara bendera, jalan sehat kebudayaan dan menonton film laskar pelangi.

Kegiatan yang amat menonjol dalam peringatan ini yakni menonton film bersama film tentang pendidikan yakni laskar pelangi.film karya Andrea Hirata menceritakan anak-anak miskin yang memiliki keinginan bersekolah.

Peserta didik sangat atusias dan meriah sekali dengan disuguhkan perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh anak-anak dalam film laskar pelangi.

Dea salah satu peserta didik kelas VIII A memberikan refleksi daripada film yang telah ditonton, dengan sangat percaya diri dea memberikam refleksi akan perjuangan anak-anak miskin dan persahabatan dalam mewujudkan cita-cita setiap anak laskar pelangi

Kemeriahan menonton film laskar pelangi ini menunjukan bahwa pendidikan yang berlangsung di SMP Negeri 2 Badegan amat kreatif dan inovasi dalam membawa peserta didik untuk selalu man jada wa jada bersungguh-sungguh dalam mengapai cita-citanya dan selalu optimis dan percaya diri akan potensi yang dimiliki setiap peserta didik. 

Generasi Progresif

"Memperkokoh Ideologi Pancasila, Menuju Indonesia Raya"

  Logo Harlah Pancasila 2025 Artikel Penulis : Melin Nia Kelas VIII B SMPN 2 Badegan Hari Lahir Pancasila adalah momen yang bersejarah dalam...